Sasaran dari program pastoral ekaristi transformatif antara lain agar umat memiliki iman yang utuh, tetapi juga dinamis, hingga berdampak pada perubahan sikap iman dan perubahan sosial.
Ruteng (Komsos Karot) --- Paroki Fransiskus
Assisi Karot melaksanakan Rapat Pleno program tahun Ekaristi Transformatif,
Sabtu (08/2/2025). Rapat Pleno yang berlangsung di Aula Paroki tersebut juga
menghadirkan tiga orang narasumber dari Pusat Pastoral (Puspas) Keuskupan
Ruteng RD. Andy Jeramat, RD. Stanis Harmansi, dan Venansius Aprian Hani.
Rapat Pleno program tersebut dibuka dengan
doa dan arahan umum dari Pastor Paroki Karot, Pater Bonivantura Y. Lelo, OFM
(Pater Bovan). Dalam arahannya, Pater Bovan terlebih dahulu menyampaikan terima
kasih untuk kesuksesan implementasi tahun pastoral ekologi integral tahun 2024
yang melibatkan seluruh umat. Pater Bovan lebih lanjut, menyampaikan
keterkaitan program pastoral ekologi integral dalam program baru Keuskupan
Ruteng tahun 2025 yakni program pastoral ekaristi transformatif, di mana di
dalamnya terdapat corak ekologis.
“Sasaran dari program pastoral ekaristi
transformatif antara lain agar umat memiliki iman yang utuh, tetapi juga
dinamis, hingga berdampak pada perubahan sikap iman dan perubahan sosial. Untuk
konteks paroki kita, kiblat dari program pastoral ini salah satunya adalah
mewujudkan dinamika pastoral yang berkaitan dengan 5 pilar gereja: persekutuan,
liturgi, pelayanan, pewartaan, dan kesaksian” jelas Pater Bovan.
Pada tempat yang sama, Pater Bovan juga
menyampaikan tujuan kehadiran para narasumber dari Puspas yang membawakan
materi sosialisasi terkait tata cara liturgi tahun 2025 dan sosialisasi
pembuatan program tahun pastoral ekaristi transformatif. Kehadiran tim Puspas,
demkian Pater Bovan, untuk menjelaskan secara detail program-program yang
direncanakan, mendalami spiritnya, dan terlebih memberikan persepektif-perspektif
baru upaya implementasinya.
Tim Puspas juga dalam kesempat Pleno itu, memberikan komentar relevan terkait dengan evaluasi tahun pastoral ekologi integral yang dipresentasikan sebelumnya oleh Sekretaris DPP, Yohanes M. Dembo. Romo Stanis yang diminta merespon sejumlah program yang dijalankan di Paroki Karot mengatakan bahwa umumnya implemntasi program sudah bagus. Menurutnya, sebagai evaluasi, beberapa hal yang perlu diperhatikan ke depan adalah pengisian indikator berkaitan dengan jumlah atau angka kegiatan yang mesti dicantumkan dalam fromat program. Hal itu menurutnya sangat penting agar mudah diukur saat dilakukan monitoring dan evaluasi.
Rapat pleno ini ini berlanjut dengan diskusi dengan para narasumber yang membawakan materi. Para peserta Pleno yang terdiri dari pengurus DPP-DKP, Seksi-Seksi dan pengurus dewan Stasi tersebut mengajukan sejumlah pertanyaan berkaitan dengan tata cara liturgi yang sangat perlu untuk segera disosialisasilan. Beberapa hal yang menjadi diskusi adalah terkait pembatasan pemakaian topi dalam misa inkulturatif dan juga beberapa hal praktis terkait batasan-batasan yang khusus dibuat oleh imam dan awam terbaptis.
Rapat pleno program ini berlanjut dengan penyusunan program-program implementasi tahun pastoral ekaristi transformatif. Dalam prosesn pembuatan program, peserta pleno dibagikan ke dalam kelompok-kelompok yang dikoordinir oleh ketua rumpun masing-masing. Tim narasumber dari Puspas turut menyebar ke dalam kelompok untuk mendampingi pembuatan program. Untuk diketahui Rapat pleno akan berlanjut pada Minggu, (09/2/2025) sekaligus dengan laporan keuangan dari bendahara DPP Karot. sk)