pada awalnya, Karot merupakan salah satu stasi dari Paroki Katedral Ruteng.
ParokiStfransiskusassisigolotutungkarot.or.id-Pada awalnya, Karotmerupakan salah
satu stasi dari Paroki Katedral Ruteng. Hal itu berlangsung sampai 1968. Karena
jarak yang cukup jauh dari Gereja katedral, ada upaya mendekatkan pelayanan
kepada umat. Karena itu, pelayanan sakramental, khususnya Ekaristi Hari Minggu,
untuk umat di Karot dilaksanakan halaman rumah warga.
Saat itu, tidak ada aula atau
gedung lainnya yang dapat digunakan untuk merayakan Ekaristi. Pastor Niko Bot
SVD, Pastor paroki Poka saat itu, berinisiatif merayakan Ekaristi bersama umat
di halaman rumah Bapak Paulus Natong.
Umat merayakan Ekaristi di tempat
ini kurang lebih dua tahun1966-1967. Di samping itu, sebelum ada bangunan
Gereja, perayaan Ekaristi juga pernah dilaksanakan di Gedung SDK Karot.
Kalau merujuk pada Buku Baptis
pertama Paroki Karot, dapat disimpulkan bahwa Paroki Karot berdiri pada 8 Desember 1968. Sebab pada saat
itu ada empat orang yang dibaptis di paroki Karot. Mereka berempat dibaptis
oleh pater Niko Bot SVD dan terdaftar pada nomor urut 1481-1484 pada buku
baptis no.1 paroki Karot. Yang tercatat pada nomor urut 1 sampai 1480 dalam
buku baptis I itu adalah umat paroki karot yang telah dibaptis di paroki lain
khususnya di Paroki Katedral Ruteng lalu dipindahkan ke Buku Baptis Paroki Karot.
NO |
NAMA |
ORANG TUA |
KAM- PUNG |
|
AYAH |
IBU |
|||
1481 |
Margaretha Sedjati Nurti |
Pius Mahas |
Martina Rus |
Curu |
1482 |
Joseph Agung |
Paulus Tahar |
Elisabeth Djelinut |
Tadong |
1483 |
Thomas Kapur |
G. Dekong |
G. Nditing |
Tadong |
1484 |
Elisabeth Lamur |
L. Padja |
Th. Malus |
Curu |
Tentu saja ada pertanyaan, MengapaSanto
Fransiskus Asisi dipilih sebagai nama pelindung Paroki karot? Hal ini kiranya
berkaitan dengan kehadiran Ordo Fratrum
Minorum (OFM) di paroki ini. Pada 1969 Kustodi Fransiskan di Indonesia
(waktu itu belum menjadi Provinsi) berencana membangun rumah formasi (Domus Formationis), rumah pendidikan
untuk para calon di Flores.
Dalam rangka mewujudkan rencana
itu, Superior Regionalis Fransiskan
di Pagal waktu itu, P. Lubertus van de Berg, OFM berunding dengan Mgr.
Wilhelmus van Bekkum, Uskup Ruteng. Bapak Uskup saat itu menyetujui rencana
Fransiskan untuk mendirikan rumah pendidikan di Karot dan beliau menghendaki
agar paroki karot pun dilayani oleh para Fransiskan.
Dalam visitasi kanonik pada Oktober
1969, P. Ignazio OFM ditunjuk sebagai pastor Fransiskan pertama di paroki
Karot. Ia dibantu Bruder Leo Diaz OFM yang saat itu merangkap tugas sebagai
magister (pendamping) pada calon Fransiskan. Karena penetapan itu terjadi pada
Oktober, maka pelindung paroki baru ini adalah Santo Fransiskus Assisi yang
pestanya dirayakan setiap 4 Oktober.
Baptis pertama oleh imam
Fransiskan, yaitu P. Ignazio terjadi pada 18 januari 1970. Beliau membaptis
empat anak dan keeempatnya terdaftar pada nomor urut 1548-1551 dalam buku
baptis I Paroki Karot.
NO |
NAMA |
ORANG TUA |
KAMPUNG |
|
AYAH |
IBU |
|||
1548 |
Albina Kanur |
D. Kedama |
A. Panut |
Curu |
1549 |
Bertholomia Gustiani |
D. Djembo |
S. Dita |
Tadong |
1550 |
Maria Magdalena Dangus |
P. Hamut |
K. Muet |
Curu |
1551 |
Marianus Djanu |
G. Tambuk |
M. Dihus |
Tadong |