Umat Paroki Karot menerima patung St. Maria Ratu Rosari dari Paroki Poco sekaligus sebagai pembukaan bulan Oktober sebagai bulan Rosario bagi umat Katolik dan pembukaan Festival Golo Curu bagi umat Katolik Keuskupan Ruteng.
Selasa
1 Oktober 2024. Sekitar Pkl.13.00 iring-iringan kendaraan yang memuat umat
Paroki Karot menuju Pela Perbatasan Paroki St. Fransiskus Assisi Karot dan
Paroki St. Monfort Poco. Umat Paroki Karot menerima patung St. Maria Ratu
Rosari dari Paroki Poco sekaligus sebagai pembukaan bulan Oktober sebagai bulan
Rosario bagi umat Katolik dan pembukaan Festival Golo Curu bagi umat Katolik
Keuskupan Ruteng. Sekitar Pkl. 14.15 Patung St. Maria Ratu Rosari yang diantar
oleh Pastor, Frater, suster dan rombongan umat Paroki Poco diserahkan kepada
Paroki Karot yang diterima oleh Pastor Paroki, DPP, DKP rombongan umat Paroki
Karot. Patung diterima dengan ritus adat melalui tarian dan acara kapu (ritus
adat Manggarai untuk menerima tamu) dan ibadat sabda yang dipimpin oleh Pastor
Paroki Karot Rp. Bovan Lelo OFM. Setelah acara penerimaan, rastusan umat Paroki
Karot Kembali berarak menggunakan kendaraan menuju Gereja Paroki Karot.
Lantunan lagu Maria dan untaian doa rosario mengiringi perjalanan menuju Gereja
Paroki St. Fransiskus Assisi Karot.
Pkl.
15.30. Patuang St. Maria Ratu Rosari dan umat Paroki Karot tiba di Gereja. Umat
melanjutkan doa rosario di dalam gereja. Pkl. 16.00 misa pembukaan bulan
rosario dan pembukaan Festival Golo Curu. Misa dipimpin oleh RD. Mafred Habur.
Beberapa imam turut hadir dalam perayaan ini. Homili dalam perayaan ini
disampaikan oleh RP. Hariz SMM. Dalam homilinya ia menegaskan bahwa “hari ini
kita merayakan juga peringatan St. Theresia Liseaux dan pembukaan bulan Rosario
dimana baik St. Thresia maupaun St.
Maria adalah dua tokoh yang miskin
secara jasmani-duniawi tetapi kaya secara rohani-spiritual. Mari kita menimba
teladan mereka. Selanjutnya, dalam Injil Yesus menegaskan syarat untuk masuk
dalam Kerajaan Sorga yaitu melalui pertobatan dan menjadi seperti anak kecil
yaitu memiliki keutamaan kejujuran, kepolosan, kerendahan hati dan
menggantungkan hidup kita pada Allah”.
Sekitar Pkl. 17.30 misa selesai, umat kemudian berarak kembali untuk mengantar Patung St. Maria Ratu Rosario di Mongkol Karot perbatasan Paroki Karot dan Paroki Kumba. Umat Paroki Kumba menerima Patung dengan tarian dan acara kapu (ritus adat Manggarai untuk menerima tamu). Selanjutnya Patung diarak dan ditahtakan di Gereja St. Mikael Kumba. Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan lancar dan didukung dengan cuaca yang baik.